Fungsialgoritma percabangan ini pada adalah untuk memproses keputusan yang tepat dan sesuai dengan yang keinginan pengguna sistem berdasarkan beberapa kondisi yang terjadi pada sistem yang digunakan tersebut. Dalam sebuah program atau sistem, ada saatnya sebuah instruksi atau perintah hanya bisa dilakukan jika memenuhi suatu kondisi atau

Teman-teman, tahukah kamu bahwa ada tiga jenis algoritma yang umum dijumpai di dalam dunia pemrograman? Ketiga jenis algoritma tersebut adalah algoritma runtunan atau sekuensial sequence, algoritma pemilihan selection, dan algoritma pengulangan iteration atau looping. Sebelum kita ke latihan , kamu perlu tahu dulu apa itu looping sendiri.. Looping Adalah Di dunia programming, Looping adalah sebuah urutan perintah yang terus menerrus diulang hingga suatu kondisi yang diinginkan tercapai. Kondisi yang dimaksud disini dapat dalam bentuk yang berbeda-beda seperti; mendapatkan data dan merubah data, dan apakah sebuah nilai sudah mencapai jumlah yang ditentukan. Jenis Looping Untuk pemilihan loop mana yang digunakan, pilihan tersebut jatuh pada preferensi tiap programmer dan dapat berdasarkan tiap masalah yang ingin diselesaikan. Berikut beberapa situasi penggunaan dari masing-masing loop. While loop normalnya digunakan untuk mengulang kode tertentu sebanyak waktu yang tidak diketahui, hingga suatu kondisi terpenuhi. Contoh jika kita ingin menanyakan pada pengguna untuk angka antara 1 dan 10. Kita tidak mengetahui seberapa banyak pengguna akan memasukkan angka yang lebih besar dari 10, sehingga kita akan tetap menanyakan Selagi angkanya tidak di antara 1 dan 10’ Do while loop merupakan control flow statement yang mengeksekusi kode paling tidak sekali dan kemudian secara berulang menjalankan kodenya atau tergantung pada kondisi Boolean nya untuk menjalankan kodenya diakhir For loop merupakan statement control flow untuk iterasi khusus, yang memungkinkan kode untuk dijalankan berulang. Loop ini baik digunakan jika kita mengetahui seberapa banyak kita akan menjalankan bagian dari kode tersebut. Contoh Algoritma Pengulangan Sebelum kamu membuat program-program yang rumit, tentunya penting ya untuk betul-betul menguasai ketiga logika dasar pada pemrograman ini. Oleh karena itu, tim Coding Studio sudah menyiapkan beberapa program sederhana untuk melatih logika looping kamu nih, teman-teman! Meskipun hanya program sederhana, dijamin deh latihan kali ini akan sangat membantu dan melatih kamu untuk memahami logika looping dalam pemrograman! Di latihan kali ini, kamu akan banyak menggunakan nested loop nih. Kira-kira, apa ya maksud dari nested loop itu? Yup, nested loop merujuk pada pengulangan yang terjadi di dalam pengulangan! Eits, mungkin nested loop ini terdengar sulit, tetapi penerapannya tidak sesulit itu kok! Contoh sederhana nested loop bisa kamu lihat di bawah ini ya, teman-teman. Contoh penggunaan nested loop Mudah kan, teman-teman? Kamu hanya tinggal meletakkan suatu blok pengulangan di dalam blok pengulangan lainnya. Nah, agar kamu semakin memahami dan menguasai penggunaan nested loop ini, Coding Studio sudah menyiapkan beberapa program sederhana yang pastinya menarik untuk kamu coba nih! Pada dasarnya, latihan kali ini hanya mengharuskan teman-teman menggambar segitiga dari tanda bintang * dengan menggunakan nested loop. Nah, inilah keempat gambar segitiga yang akan segera kamu gambar menggunakan nested loop! Jangan khawatir akan kesulitan ya, teman-teman, karena Coding Studio juga sudah menyiapkan panduan untuk kamu menyelesaikan setiap latihannya. Setiap latihan juga sudah disusun mulai dari tingkatan yang paling mudah hingga yang paling menantang. Oleh karena itu, kamu bisa mengerjakannya mulai dari nomor yang pertama terlebih dahulu. Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita mulai berlatih sekarang! 1. Segitiga Sederhana 5 Program Sederhana untuk Melatih Logika Looping Kamu 13 Bentuk segitiga pertama yang akan kita bentuk adalah segitiga seperti gambar di atas. Apakah teman-teman dapat melihat pola yang terbentuk dari segitiga di atas? Di baris pertama, kamu hanya akan menemukan 1 bintang. Di baris yang kedua, kamu akan menemukan 2 bintang. Pada baris ketiga, kamu akan menemukan 3 bintang. Untuk baris-baris selanjutnya, bintang yang dicetak akan bertambah satu buah. Melihat dari pola di atas, maka dapat kita temukan bahwa pola pencetakan segitiga sederhana yang pertama ini akan seperti gambar di bawah ini kan? Nah, setelah mengetahui polanya, kamu bisa menerapkannya ke dalam program nested loop kamu deh! Mudah kan? Baca Juga Algoritma Pengulangan dengan While dan Do-while 2. Segitiga Terbalik Setelah berhasil mencetak 1 hingga 5 bintang, sekarang kita balik yuk gambar segitiganya! Nah, segitiga kedua yang akan kita coba cetak adalah gambar segitiga di bawah ini. 5 Program Sederhana untuk Melatih Logika Looping Kamu 14 Kali ini, kira-kira bagaimana ya pola pencetakan bintangnya? Jika kita cermati, di baris pertama, kita mencetak tanda bintang sebanyak 5 kali. Di baris kedua, kita mencetak tanda bintang sebanyak 4 kali. Di baris ketiga, bintang yang dicetak pun berkurang lagi sebanyak 1 buah. Jadi, jika kita kembali rumuskan secara per barisnya, kita akan menemukan bahwa pola segitiga terbalik kali ini menjadi sebagai berikut Setelah mengetahui polanya, kini kamu bisa membuat nested loop yang benar deh untuk segitiga terbalik ini! 3. Segitiga yang Lebih Menantang Nah, sekarang kamu sudah siap untuk menggambar bentuk segitiga yang lebih menantang lagi, yaitu seperti gambar di bawah ini! 5 Program Sederhana untuk Melatih Logika Looping Kamu 15 Wah, kali ini segitiganya rata kanan’ nih, teman-teman! Kira-kira, bagaimana ya segitiga di atas bisa terbentuk? Yup, benar sekali! Kamu bisa membuat segitiga rata kanan’ ini dengan mencetak spasi di tempat-tempat yang kosong. Jika kita cermati lebih lanjut lagi, untuk membentuk segitiga di atas, ternyata kita perlu membentuk sebuah persegi dengan ukuran 5×5, bukan? Tepatnya, sebuah persegi yang setengahnya terdiri atas spasi, dan setengahnya lagi terdiri atas tanda bintang. Sejauh ini, apakah kamu sudah berhasil menebak pola pembentukan gambar segitiga di atas? Di baris pertama, kamu hanya akan menemukan 5 buah tanda bintang. Namun, di baris kedua, kamu akan menemukan 1 spasi dan 4 tanda bintang. Di baris ketiga, kamu akan menemukan 2 spasi dan 3 tanda bintang. Begitu pula untuk baris-baris selanjutnya. Pastinya kamu sudah bisa menebak akan seperti apa rumus untuk segitiga yang satu ini, kan? Kamu pastinya sudah mengetahui bahwa gambar segitiga kali ini terdiri atas 2 tanda yang berbeda ya, teman-teman, yaitu tanda spasi dan tanda bintang. Oleh karena itu, di dalam nested loop kamu kali ini, kamu pastinya memerlukan kondisi percabangan untuk mencetak kedua tanda tersebut sesuai rumus di atas. Untuk kondisi percabangannya, kamu bisa menggunakan kondisi IF ya, teman-teman! 4. Segitiga yang Lebih Menantang 2 Sadarkah kamu bahwa segitiga di nomor 3 mirip dengan segitiga di nomor 2? Nah, jika kita sudah membuat segitiga di nomor 2 dengan posisi rata kanan’, maka ini saatnya kita membuat segitiga di nomor 1 dengan posisi rata kanan’! Kamu tidak perlu men-scroll browser kamu ke nomor pertama ya, teman-teman, karena gambar segitiga keempat ini bisa kamu temukan di bawah ini. 5 Program Sederhana untuk Melatih Logika Looping Kamu 16 Sama seperti segitiga pada nomor 3, kamu masih membutuhkan tanda spasi dan tanda bintang untuk segitiga keempat ini. Artinya, kamu masih memerlukan kondisi percabangan atau kondisi IF di dalam nested loop kamu nanti ya, teman-teman. Perbedaan segitiga ini dengan segitiga di nomor 3 adalah jumlah bintangnya yang bertambah dari baris pertama hingga baris terakhirnya. Pastinya kamu sudah bisa menebak rumus segitiga yang terakhir ini, kan? Baris pertama segitiga ini memang terdiri atas 4 spasi dan 1 tanda bintang. Di baris keduanya, kamu bisa menemukan 3 spasi dan 2 tanda bintang. Jumlah spasi di setiap barisnya akan berkurang, dan jumlah tanda bintang di setiap barisnya justru bertambah. Berikut ini adalah rumus untuk membantu kamu menggambar segitiga yang keempat ini. Jika kamu sudah berhasil menemukan polanya, saatnya menerapkan pola tersebut ke dalam nested loop kamu! Selamat karena kamu sudah berhasil membentuk keempat buah segitiga pada latihan ini! Baca Juga Algoritma Pengulangan dengan For Loop 5. Segitiga dengan Angka Eits, jangan kabur dulu, teman-teman! Di program sederhana yang terakhir ini, kamu tidak perlu mengubah logika looping-mu lagi, kok! Kali ini, kamu hanya perlu mengubah tanda bintang menjadi angka-angka seperti segitiga di bawah ini. Tujuan latihan yang terakhir ini adalah agar kamu dapat melihat alur pencetakan segitiga secara lebih jelas dengan bantuan angka-angka ini. Dua gambar segitiga di atas hanyalah sebuah contoh. Kamu bisa mengkreasikan segitiga angka’ milikmu sebebas mungkin agar kamu semakin memahami alur eksekusi perintah dalam sebuah struktur nested loop. Selain membuat segitiga angka dengan bentuk segitiga yang pertama, kamu juga mengkreasikan ulang bentuk segitiga kedua, ketiga, dan keempat dengan menggunakan logika looping, loh! Itu dia kelima latihan pembuatan program sederhana yang dapat membantu kamu untuk lebih memahami logika looping dalam dunia pemrograman. Kalau kamu masih memerlukan bantuan untuk mencetak gambar-gambar segitiga di atas, jangan ragu untuk bertanya melalui kolom komentar ya, teman-teman. Coding Studio akan selalu siap untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaanmu! Oh iya, selain mencetak bentuk segitiga, kamu juga bisa mencetak bentuk persegi, jajaran genjang, atau bahkan layang-layang loh! Semoga latihan membuat program sederhana ini bisa membantu mengasah logikamu dalam membuat sebuah program ya, teman-teman. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Percabangan(branch) atau disebut juga kondisi (condition) dalam pemrograman C++ adalah suatu pernyataan dimana program akan mengevaluasi suatu ekspresi kondisi. Jika pernyataan bernilai true program akan menjalankan statement di dalam blok namun jika salah maka blok akan dilewati dan mengevaluasi ekspresi kondisi lainnya.
Home TI sebutkan contoh algoritma sekuensial, algoritma perulangan, dan algoritma percabangan dalam kehidupan sehari hari! SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 sebutkan contoh algoritma sekuensial, algoritma perulangan, dan algoritma percabangan dalam kehidupan sehari hari! INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan emirumisbahulhaq jawaban Penjelasan Contoh penerapan algoritma sekuensial dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti memasak air. Dalam memasak air algoritmanya adalah yang pertama mengambil wadah atau panci untuk menampung air terlebih dahulu. Yang kedua mengisi panci atau wadah tersebut dengan air. Yang ketiga meletakkanya diatas kompor dan menutup wadah atau panci tersebut. Terakhir kompor dinyalakan dan tunggu hingga air mendidih. Contoh penerapan algoritma perulangan dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti menyetrika pakaian. Pada menyeterika pakaian algoritmanya adalah yang pertama menyiapkan alas untuk pakaian yang akan di setrika. Yang kedua menyiapkan setrika dan menghubungkan kabelnya ke stop kontak, selanjutnya setrika dinyalakan dan tunggu setrika sampai panas. Ketika setrika sudah panas lakukan penyetrikaan pada tiap sisi pakaian dan jangan lupa berikan pengharum. Jika pakaian tersebut sudah disetrika lipat dan lakukan perulangan langkah yang tadi pada pakaian yang lain. Jika sudah matikan setrika dan lepaskan kabel dari stop kontak. Pada langkah “…lakukan perulangan langkah yang tadi pada pakaian yang lain” merupakan algoritma perulangan. Contoh penerapan algoritma bersyarat dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti mengisi baterai laptop. Ketika mengisi baterai algoritmanya adalah yang pertama hubungkan adaptor atau kabel charger dengan stop kontok. Kedua hubungkan adaptor atau kabel charger dengan laptop. Isi baterai hingga penuh. Jika baterai sudah penuh cabut atau lepaskan adaptor atau kabel charger dari stop kontak. Jawaban yang benar diberikan Pencarian Sebenernya, kalo soal teman elektronik ” sosmed friends” itu ga masalah sih. cuma gini aja, kalo sosmed kita hanya taunya sekedar oh iya dia gini2 tapi belum tentu latar belakang dia kita bisa tau kan? jadi kayak lebih jelas gitu nah kalo berteman di , kan lebih jelas kita tau perilaku dia gimana di , latar belakang dia gimana lagian kalo ada apa2 kan kita bisa minta bantuan sama mereka. kalo temen sosmed kadang bisa kadang ga. tergantung dengan apakah dia online atau offline – kalo menurut aku gitu sih Jawaban yang benar diberikan Pencarian Pilih gambar kamera dibawah
Danakan terus berulang sampai variabel b lebih besar dari a. Output: Masukkan nilai = 2 23456789101112 Oke, cukup sampai di sini saja materi untuk perulangan & percabangan pada java semoga bermanfaat bagi kita semua atau yang sedang mengikuti Perkuliahan Algoritma Pemrograman Java kurang lebihnya mohon dimaafkan.
Dalam menuliskan bahasa pemrograman, terkadang kita ingin menuliskan perintah yang sama dalam banyak kali iterasi misalnya ratusan, ribuan bahkan juta-an. Tentunya itu akan membutuhkan waktu dan tenaga yang lama untuk menuliskan satu persatu perintah tersebut. Maka dari itu, dalam bahasa pascal ada sebuah fungsi bernama perulangan looping. Looping atau perulangan sendiri didefinisikan sebagai bahasa pemrograman yang berfungsi untuk menjalankan baris kode secara berulang-ulang selama kondisi masih terpenuhi. Content Navigation 13 Macam Algoritma Perulangan Beserta Contoh Programnya1. Algoritma Perulangan For2. Algoritma Perulangan While Do3. Algoritma Perulangan Repeat-Until Ternyata ada 3 macam Looping dalam Algoritma Perulangan. Untungnya, ketiga algoritma ini akan dibahas secara rinci oleh Dafunda Tekno 1. Algoritma Perulangan For Algorimta pengulangan for dibagi menjadi dua yaitu For. . . to . . . do untuk perulangan postif dan For . . . down. . . to untuk perulangan negatif. Atau lebih jelas, kamu bisa lihat dua pembagian algoritam pengulangan berikut ini. A. Algoritma Perulangan For…to..do Algoritma For . . to. . .do ini melakukan perulangan secara berurutan dari angka terkecil hingga angka terbesar. Algoritma ini memiliki struktur seperti ini For variabel=kondisiAwal to kondisiAkhir do statemen; Contoh program pascal algoritma perulangan for . . . to . . . do Program Loop1; uses crt; var iinteger; Begin For i=1 to 100 do Begin writeln'Nama Saya'; End; Readln; end. B. Algoritma Perulangan For…downto..do Algoritma For . . to. . .do ini melakukan perulangan secara berurutan dari angka terbesar hingga angka terkecil. Algoritma ini memiliki struktur seperti ini For variabel=kondisiAwal downto kondisiAkhir do statemen Contoh program Algoritma Perulangan For..downto…do Program Loop2; uses crt; var iinteger; Begin For i=100 downto 1 do Begin writeln'Nama Saya'; End; Readln; end. 2. Algoritma Perulangan While Do Algoritma Perulangan While Do merupakan algoritma yang melakukan pengulangan “statement” selama kondisi masih terpenuhi. Selama statement bernilai salah, statement akan terus diulangi . Strukur dari algoritma perulangan while do adalah While kondisi Do Statemen; Contoh program algoritma while do Program Loop3; uses crt; var iinteger; Begin i=0; while i<4 do begin writelni; i=i+1; end; Readln; end. 3. Algoritma Perulangan Repeat-Until Algoritma repeat-until adalah algoritma yang melakukan pengulangan “statement” sehingga Until kondisi terpenuhi. Selama statement bernilai salah, statement akan terus diulangi hingga nilainya benar. Statement Algoritma Repeat-Until paling sedikit diproses selama 1 kali. Dibawah ini adalah struktur dari Algoritma Repeat-Until Repeat Statemen1; Statemen2; ... Statemen; Until kondisi; Contoh Program Pascal Repeat-Until program repeat_until; uses crt; var i integer; begin clrscr; i= 0; repeat begin writeln'Hello World'; i= i + 1; end; until i = 10; readln; end. Dari program tersebut akan memunculkan output seperti ini Nah itu adalah penjelasan macam-macam algoritma perulangan. Gimana gampang kan ya? Kalau ada yang bingung bisa kita didiskusikan di kolom komentar. Contohalgoritma percabangan dan perulangan. Pada contoh algoritma perulangan diatas tanpa menggunakan tambahan perintah berak sehingga hasil output atau cetaknya ini contoh pernyataan pertama. Misalnya bila kita menulis Saya lagi belajar Algoritma Pemrograman diproses 10 kali maka agar efisien kita menggunakan struktur perulangan daripada
Percabangan branching adalah salah satu bentuk kontrol program. Percabangan berguna untuk mengatur alur jalannya program sesuai dengan suatu kondisi yang terpenuhi. Dalam Python, terdapat tiga keywords untuk melakukan percabangan, yaitu if, elif, dan merupakan penanda awal suatu percabangan. Suatu program akan menjalankan alur tertentu jika memenuhi kondisi yang ditentukan pada blok if.CONTOHx = 1y = 2ifx Y print"X lebih besar"elifX == Y print"X sama dengan Y"elifX Y tidak terpenuhi sehingga kode blok di bawahnya tidak dijalankan dan berlanjut ke blok percabangan elif. Karena elif 12 tidak sama dengan 25, maka pernyataan X == Y juga ridak terpenuhi sehingga kode blok di bawahnya tidak dijalankan. Karena 12 kurang dari 25, maka pernyataan X < Y terpenuhi sehingga kode blok di bawahnya akan dijalankan oleh program dan mencetak "Y lebih besar".'''ELSEElse merupakan kondisi penutup dari sebuah percabangan. Dapat dikatakan bahwa else adalah solusi percabangan terakhir, sehingga else tidak memerlukan syarat seperti halnya if dan elif.CONTOHX = 19ifX == 10 print"sepuluh"elifX == 20 print"dua puluh"elifX == 50 print"lima puluh"else print"angka lain"'''Program di atas akan mencetak kalimat "angka lain" karena nilai X tidak memenuhi syarat pada percabangan if dan elif, sehingga program masuk pada kode blok else.'''Perulangan looping adalah suatu bentuk kontrol program yang memungkinkan kita mengulang eksekusi program selama kondisi masih terpenuhi. Dalam Python, terdapat dua macam perulangan, yaitu for dan merupakan bentuk iterasi yang akan menjalankan suatu kode blok program selama elemen dari koleksi yang akan diiterasi belum habis. Koleksi elemen tersebut dapat berupa sebuah range integer, ataupun berupa sebuah list yang akan diiterasi satu per satu elemen di dalamnya.CONTOHfor i in range1, 5 Mengiterasi angka 1 sampai 4 5 inklusif printi, end = " "printfor j in range1, 10, 2 mengiterasi angka 1 sampai 10 denga longkap 2 di setiap iterasinya printj, end = " "printfor k in "APEL"Mengiterasi setiap karakter dalam kata "APEL" printk, end = " "Program di atas akan mengeluarkan output sebagai berikut1 2 3 41 3 5 7 9A P E LWHILEWhile adalah bentuk pengulangan yang akan terus berjalan selama kondisi terpenuhi syarat bernilai true. Dalam menggunakan while loop, kita harus memastikan bahwa perulangan akan berhenti pada suati nilai tertentu dengan membuat kondisinya menjadi false.CONTOHnum = 0whilenum <= 5 printnum, end=" " num += 1 Agar tidak terjadi infinite loopProgram di atas akan mengeluarkan output sebagai berikut0 1 2 3 4 5ContinueContinue adalah sebuah perintah di dalam loop yang akan membuat kontrol langsung kembali ke awal blok kode loop dan langsung mengevaluasi iterasi selanjutnya seluruh perintah di bawah itu akan dilompatiCONTOHword = "FASILKOM UI"for i in word ifi == "I" continue printi, end=" "Program di atas akan mengeluarkan output sebagai berikutFASLKOM UBreakBreak adalah sebuah perintah di dalam loop yang akan membuat kontrol langsung keluar dari loop. Seluruh perintah di bawah perintah break dan seluruh iterasi setelahnya akan dilompati tidak akan dieksekusi.CONTOHfor i in range5 ifi == 3 break printiprint"program selesai"Program di atas akan mengeluarkan output sebagai berikut12program selesai

UntukSintak For jumlah perulangan sudah diketahui serupa dengan while pengecekan dilakukan diawal. Berikut 5 contoh penggunaan while dan for dalam Pseudocode. 5 Penggunaan While ====1==== Algoritma Tampil_Bintang; IS : - FS : Jumlah bintang yang tampil = 5 Deklarasi i = integer Begin i ← 0 While (i

Algoritma percabangan adalah salah satu instruksi dalam algoritma yang digunakan untuk memberikan pilihan kepada program perintah mana yang harus diproses dan perintah mana yang harus dilewati sesuai dengan kondisi yang diberikan. Algoritma percabangan terkadang diperlukan untuk kasus-kasus tertentu, karena pada kenyataannya alur pemrosesan kode program tidak selamanya berurutan dari baris instruksi satu ke baris instruksi lainnya, namun terkadang program perlu diatur agar bisa meloncat pada baris instruksi tertentu sesuai dengan kondisi yang terpenuhi. Di dunia bahasa pemrograman atau algoritma, instruksi agar alur proses program bisa loncat menuju baris instruksi tertentu sesuai dengan kondisi yang diberikan, itu disebut dengan instruksi percabangan, pemilihan atau flow control. Di dalam algoritma, instruksi percabangan dikategorikan menjadi beberapa jenis yaitu, percabangan 1 kondisi, percabangan 2 kondisi, percabangan 3 kondisi, percabangan lebih dari 3 kondisi dan percabangan bersarang. Untuk lebih memahami logika dari algoritma percabangan, baik percabangan 1 kondisi, 2 kondisi, 3 kondisi maupun percabangan bersarang, maka di artikel kali saya akan coba kupas tuntas mengenai algoritma percabangan disertai dengan contoh kasus lengkap, baik kasus-kasus khusus, maupun contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari. Algoritma Percabangan 1,2, 3 kondisi, percabangan bersarang dan contoh kasus Algoritma percabangan biasanya menggunakan instruksi IF Kondisi1 THEN pernyataan 1 ELSE IF Kondisi 2 THEN pernyataan 2 ELSE IF Kondisi 3 THEN pernyataan 3 ELSE pernyataan 4 END IF Untuk Kondisi ke 1 cukup menggunakan instruksi IF Kondisi 1 THEN, sedangkan untuk kondisi 2 dan seterusnya selain kondisi terakhir, maka menggunakan ELSE IF Kondisi N THEN, sementara untuk kondisi terakhir cukup menggunakan ELSE saja. Memahami Apa itu IF THEN ELSE ? IF dapat diartikan sebagai JIKA, sedangkan THEN dapat anda artikan dengan sebutan MAKA, sedangkan ELSE dapa anda artiken sebagai JIKA BUKAN / SELAIN ITU. Memahami Apa itu Kondisi ? Kondisi, umumnya akan membandingkan 2 buah operan dengan menggunakan operator aritmatika seperti > lebih besar = lebih besar atau sama dengan tidak sama dengan Contoh IF nilai >=80 THEN write"LULUS" ELSE weite"GAGAL" END IF Instruksi di atas jika diterjemahkan adalah, IF="jika nilai lebih besar atau sama dengan 80, maka cetak kata LULUS", ELSE="jika tidak artinya nilainya lebih kecil dari 80 maka GAGAL". Yang diberikan warna merah tebal itu adalah bagian kondisi, dengan operan nilai dan angka 80, sedangkan operator yang digunakan adalah >= lebih besar atau sama dengan, harap diingat kondisi biasanya selalu membandingkan 2 buah operan dengan operator artimatika. Semoga dengan uraian singkat di atas anda punya gambaran apa itu percabangan. Algoritma percabangan 1 kondisi Algoritma percabangan 1 kondisi adalah algoritma percabangan yang hanya menggunakan1 kondisi atau ketentuan saja, jika kondisi terpenuhi maka instruksi akan diproses, jika tidak terpenuhi maka akan dilewat atau diloncati. Contoh Algoritma untuk menentukan usia balita, jika usia lebih kecil atau sama dengan 5 tahun maka balita. Pseudocode program cek_usia deklarasi var usiainteger algoritma readusia IFusia =75 maka lulus, 2. Jika tidak nilai =75 THEN write"LULUS" ELSE write"TIDAK LULUS" ENDIF Atau Kasus di atas bisa juga ditulis seperti di bawah ini program kelulusan deklarasi var nilaiinteger algoritma readnilai IF nilai 80 maka nilai A 2. jika nilai >=70 dan 80THEN write"A" ELSE IFnilai>=70 AND nilai <=80 THEN write"B" ELSE write"C" ENDIF Algoritma lebih dari 3 kondisi Kondisi dalam algoritma bisa lebih dari 3 kondisi, strukturnya akan selalu sama, untuk kondisi pertama maka menggunakan IF kondisi 1 ELSE...., sedangkan untuk kondisi ke 2 dan seterusnya selain kondisi terakhir yaitu menggunakan ELSE IF kondisi n THEN....., sedangkan untuk kondisi terakhir baru menggunaakn ELSE....saja. Format untuk algoritma 3 kondisi atau lebih adalah sebagai berikut IFKondisi 1 THEN pernyataan 1 ELSE IFKondisi 2 THEN pernyataan 2 ELSE IF kondisi 3 THEN pernyataan 3 ELSE IFkondisi 4 THEN pernyataan 4 ... ... ... ... ... ELSE IFkondisi N THEN pernyataan N ELSE pernyataan terakhir ENDIF Contoh algoritma lebih dari 3 kondisi sama halnya dengan 3 kondisi di atas, namun ketentuannya lebih dari 3. bisa 4, 5 dan seterusya. c. Algoritma Percabangan Bersarang Algoritma percabangan bersarang merupakan bentuk algoritma percabangan dimana pada setiap setiap pernyataan untuk kondisi IF di dalamnya terdapat Instruksi IF Lagi. Algoritma percabangan bersarang artinya di dalam IF terdapat IF lagi. Struktur algoritma percabangan bersarang adalah sebagai berikut IFKondisi a THEN IFkondisi xTHEN pernyataan 1 ELSE IF pernyataan 2 ENDIF ELSE pernyataan b ENDIF Intinya algoritma percabangan disebut percabangan bersarang jika di dalam percabangan ada percabangan lagi, banyak yang menyebut juga dengan sebutan di dalam IF ada IF lagi. ProgramC++ Perulangan Angka dengan While dan Do While. Untuk perulangan angka dengan while, tidak lah memberikan hasil yang berbeda, hanya struktur dari perulangannya yang berbeda. Dan perulangan angka di program c++ sudah ada di artikel lainnya. Contoh Program C++ : Perulangan Angka (Dengan While) Pengertian algoritma percabangan yaitu salah satu dari struktur algoritma pemrograman yang digunakan sebagai langkah-langkah pada program yang harus diproses serta telah disesuaikan dengan beberapa dari kondisi. Fungsi dari algoritma percabangan yaitu untuk memilah dan memproses keputusan yang cepat dan tepat dengan menyesuaikan kebutuhan pengguna berdasarkan kondisi yang terjadi pada sistem program yang akan digunakan. Algoritma percabangan ini juga memiliki sebutan lain, diantaranya yaitu algoritma flow contorl, algoritma pemilihan dan algoritma seleksi kondisi. Meskipun memiliki beberapa jenis, algoritma percabangan ini memiliki fungsi yang sama yaitu guna menentukan langkah proses mana yang akan dikerjakan oleh suatu bahasa program serta disesuaikan dengan kondisi dan syarat-syarat Algoritma Percabangan Percabangan 1 kondisi - Merupakan jenis algoritma percabangan yang hanya memiliki satu kondisi dengan syarat melakukan sebuah perintah proses dari program. Percabangan 2 kondisi - Jenis dari algoritma percabangan yang memiliki dua kondisi menjadi salah satu syarat untuk dapat memproses salah satu atau dua perintah dalam program. Percabangan 3 kondisi - Merupakan jenis algoritma percabangan yang telah dikembangkan dari dua jenis algoritma yang telah disebutkan diatas. Maka dari itulah, jenis percabangan ini memiliki ragam variasi. Percabangan “Case of….”. - Jenis percabangan ini digunakan sebagai media pemeriksa data yang bertipe integer maupun karakter. Percabangan bersarang - Jenis algoritma percabangan ini terdiri dari langkah percabangan yang terletak pada percabangan lain. Bisa dikatakan bahwa dalam setiap cabang memungkinkan ada cabang lainnya. Telah saya rangkum ulasan contoh algoritma percabangan ini berdasarkan jenis algoritma percabangan untuk keperluan berbagai macam bahasa pemrograman yang digunakan. Contoh Algoritma percabangan dibawah ini, bisa kamu jadikan sebagai media latihan dasar dalam mengimplementasikan algoritma percabangan dengan C++. Contoh Algoritma Percabangan Satu Kondisi Contoh satu uses crt; var jeniskelaminchar; begin clrscr; writelnJenis Kelamin ’; writelnL unutk laki-laki, P untuk perempuan’ writelnJenis kelamin anda ’;readlnjeniskelamin; ifjeniskelamin = l’ then writelnLaki-laki’; ifjeniskelamin = p’ then writelnPerempuan’; readkey; end Contoh Algoritma Percabangan satu kondisi dengan menggunakan bahasa pemrograman C++ Contoh dua include int main { int nilai; char a; cout>nilai; if nilai>60{ cout>a; return 0; } Contoh Algoritma Percabangan dua kondisi Contoh satu Buatlah sebuah algoritma percabangan dengan menebak usia seseorang dengan media inpu dilakukan oleh pengguna dengan ketentuan program sebagai berikut. Bila umur 5 tahun ke bawah usia5 dan usia 12 dan usia 5 and usia 12 and usia 0 then ket ß bilangan positif’ if m = n i ß m*n writei if bil>=0 then ket ß bilangan positif’ else ket ß bilangan negatif’ if m = n then i ß m*n j ß m-n else i ß m/n j ß m+n writei,j Contoh tiga Contoh studi kasus Penggolongan sebuah nilai bilangan siswa ALGORITMA Mulai Menentukan nilai siswa Jika nilai siswa 0 – 100 > 75 Tergolong Baik Jika nilai siswa 0 – 100 ≤ 75 Tergolong Cukup Tampilkan hasil Selesai PSEUDOCODE Var nilai_siswa integer Pseudocode read nilai siswa IF nilai siswa > 75 THEN write tergolong baik ELSE write tergolong cukup Contoh empat Buatlah sebuah algoritma percabangan dan program mencari nilai bilangan dari hasil input variabel. DEKLARASI x = integer; ALGORITMA Read x If x>0 then write “bilangan adalah bilangan bulat positif”; End if If x= 70 lulus jika =80 then begin Ket =’A’; end else if nilai>=70 then begin Ket =’B’; end else if nilai>=60 then begin Ket =’C’; end else if nilai>=50 then begin Ket =’D’; end else begin Ket =’E’; end; writelnNilai ,nilai,’ Keterangan Nilai adalah ,Ket; end. Contoh tiga Menentukan nilai dari bilangan terbesar Int a,b,c; if a >= b and a >=b then write “bilangan terbesar adalah a”end ifif b >= a and b>= c then write “bilangan terbesar adalah b” end if if c>=a and c>=b then write “bilangan terbesar adalah c” end if else write “bilangan yang anda masukkan adalah salah” end if Percabangan “Case of” Contoh satu Percabangan “Case Of” dalam sebuah bahasa pemrograman pascal uses wincrt; var x integer; begin write Masukkan sebuah nilai [0…3] ; readln x; Case x of 0 WritelnX bernilai 0’; 1 Writelnx bernilai 1’; 2 WritelnX bernilai 2’; 3 WritelnX bernilai 3’; else WritelnX tidak bernilai 0, 1, 2, ataupun 3’; end; end. Contoh dua Program percabangan “Case of” menggunakan algoritma percabangan dan bahasa pemrograman C++ void main { int nHari; cout > nHari; cout y then if x > z then write Bilangan terbesar ,x52 else write Bilangan terbesar ,z52 else if y > z then write Bilangan terbesar ’,y52 else write Bilangan terbesar ,z52; end. Contoh dua Program percabangan bersarang dari algoritma percabangan diimplementasikan menggunakan bahasa pemrogaman C++ include void main { int A, B, C; cout > A; cout > B; cout > C; ifA

3Macam Algoritma Perulangan Beserta Contoh Programnya 1. Algoritma Perulangan For 2. Algoritma Perulangan While Do 3. Algoritma Perulangan Repeat-Until 3 Macam Algoritma Perulangan Beserta Contoh Programnya Ternyata ada 3 macam Looping dalam Algoritma Perulangan. Untungnya, ketiga algoritma ini akan dibahas secara rinci oleh Dafunda Tekno 1.

75% found this document useful 8 votes41K views22 pagesDescriptionAlgoritma Percabangan dan Algoritma PerulanganOriginal TitleAlgoritma Percabangan dan Algoritma PerulanganCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?75% found this document useful 8 votes41K views22 pagesAlgoritma Percabangan Dan Algoritma PerulanganOriginal TitleAlgoritma Percabangan dan Algoritma PerulanganJump to Page You are on page 1of 22 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 20 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Berbedadengan percabangan satu kondisi, pada percabangan dua kondisi ada dua pernyataan untuk dua keadaan kondisi, yaitu untuk yang bernilai benar dan yang bernilai salah. Contoh algoritma percabangan dua kondisi : if A>B then write (A) else

Di dalam dunia pemrograman, ada 3 jenis algoritma yang umum dijumpai, yakni algoritma runtunan, algoritma pemilihan algoritma percabangan, dan juga algoritma pengulangan. Ketiga jenis algoritma ini merupakan algoritma-algoritma dasar yang akan sangat kita perlukan untuk mempelajari lebih dalam tentang pemrograman ke depannya. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk benar-benar menguasai ketiga jenis algoritma ini. Di artikel kali ini, kita akan mempelajari salah satu jenis algoritma di atas, yaitu algoritma pemilihan. Algoritma pemilihan atau algoritma percabangan ini juga dikenal dengan nama struktur kontrol percabangan. Struktur kontrol percabangan digunakan ketika kita perlu menjalankan suatu perintah berdasarkan kondisi atau syarat tertentu. Untuk membantu kamu dalam memahami struktur kontrol percabangan ini, mari kita buat sebuah program sederhana. Program ini akan menyapa kamu sesuai dengan jenis kelamin yang kamu masukkan. Apabila kamu adalah seorang perempuan, program ini akan menyapamu dengan kalimat “Good morning, Miss!”. Namun, apabila kamu adalah seorang laki-laki, program ini akan mengganti kalimatnya menjadi “Good morning, Sir!”. Dari contoh di atas, dapat kita lihat ya bahwa kalimat yang akan dikeluarkan oleh program tentunya bergantung pada jenis kelamin yang kamu masukkan. Nah, untuk kondisi-kondisi seperti itulah struktur kontrol percabangan digunakan. Setelah memiliki gambaran terkait program sederhana yang akan kita buat, yuk kita mulai pelajari syntax-nya sekarang! Baca Juga 5 Program Sederhana untuk Melatih Logika Looping Kamu Syntax untuk Struktur Kontrol Percabangan Secara umum, kita dapat mengaplikasikan struktur kontrol percabangan dengan dua jenis syntax, yaitu If-else dan juga Switch-case. Kedua syntax struktur kontrol percabangan ini dapat kita temui di banyak bahasa pemrograman. Meskipun strukturnya tidak jauh berbeda antara setiap bahasa pemrograman, syntax-nya tetap harus disesuaikan dengan bahasa pemrograman yang digunakan ya. 1. If-else Struktur kontrol percabangan yang pertama adalah If-else. Struktur if-else ini bisa dibilang merupakan struktur kontrol percabangan yang paling sederhana. Struktur penulisan if-else secara umum bisa dilihat pada gambar di bawah ini Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 11 Nah, kembali ke contoh kita sebelumnya, kira-kira kondisi dan perintah apa yang cocok untuk mengisi struktur If-else kita? Untuk kondisinya, kita bergantung pada jenis kelamin yang kita masukkan. Akan tetapi, tidak hanya sampai di situ, kita juga harus tahu apakah jenis kelaminnya perempuan atau laki-laki. Oleh karena itu, kondisinya bisa kita isi seperti gambar di bawah ini Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 12 Setelah itu, mari kita isi bagian untuk menuliskan perintahnya. Untuk program sederhana ini, kita hanya perlu mencetak kalimat yang sesuai dengan kondisi yang sudah kita tetapkan sebelumnya. Pada bagian kondisi If, kita mengisinya dengan jenis kelamin perempuan. Apabila kondisi tersebut terpenuhi, perintah yang ada di dalam blok If akan dijalankan. Oleh karena itu, kita bisa mengisikan bagian perintah pada blok If dengan perintah yang akan dijalankan saat jenis kelaminnya adalah perempuan. Potongan kodenya akan terlihat seperti di bawah ini Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 13 Setelahnya, kita masih memiliki blok else. Berbeda dengan blok If, kita tidak perlu menuliskan kondisi apapun pada blok else. Hal ini karena blok else sudah pasti dijalankan hanya jika kondisi pada blok If tidak terpenuhi. Dalam contoh kasus yang kita gunakan, blok else hanya akan dijalankan jika jenis kelaminnya bukan perempuan. Dalam kata lain, blok else akan dijalankan apabila jenis kelaminnya laki-laki. Oleh karena itu, pada blok else, kita hanya perlu menuliskan perintah yang akan dijalankan apabila blok If tidak dijalankan. Pada contoh kasus yang kita gunakan, blok else akan kita isi seperti gambar berikut Wah, berarti kondisi If-else hanya dapat digunakan pada kondisi yang melibatkan 2 pilihan saja dong? Jika hanya struktur If-else yang digunakan, program kamu memang hanya bisa menampung 2 pilihan. Akan tetapi, struktur If-else ini juga bisa dimodifikasi loh! Kamu bisa menambahkan banyak pilihan pada struktur if-else dengan menggunakan keyword else if. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak gambar di bawah ini ya Baca Juga 5 Istilah Pemrograman Penting untuk Programmer Pemula 2. Switch-case Struktur kontrol percabangan yang kedua adalah struktur Switch-case. Secara fungsi, Switch-case bisa dibilang memiliki fungsi yang sama persis dengan If-else. Akan tetapi, struktur yang digunakan pada Switch-case ini sedikit berbeda dengan struktur If-else. Meskipun begitu, Switch-case ini akan sangat membantu apabila kamu memiliki banyak pilihan untuk program kamu. Memangnya seperti apa sih struktur Switch-case itu? Nah, kamu bisa melihatnya pada gambar di bawah ini Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 14 Dapat kita lihat bahwa parameter yang digunakan setelah syntax Switch bukanlah kondisi seperti pada struktur If-else, melainkan hanya variabel. Variabel yang dimaksud adalah variabel yang digunakan untuk kondisi percabangan kita. Oleh karena itu, untuk contoh kasus yang kita gunakan, kita bisa mengisi variabelnya dengan jenis kelamin. Dengan begitu, syntax-nya akan menjadi seperti berikut Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 15 Selanjutnya, kita akan memasukkan kondisi yang diletakkan setelah syntax case. Berbeda dengan kondisi pada struktur If-else, kondisi yang diletakkan setelah syntax case ini hanya bisa diisi dengan sebuah nilai. Nilai tersebut dapat berupa integer, sebuah karakter, atau sebuah string. Yang terpenting, bagian ini hanya bisa diisikan dengan sebuah nilai dan bukannya perbandingan seperti kondisi pada If-else. Nilai pada bagian ini haruslah nilai dari variabel yang kita letakkan setelah syntax Switch. Pada contoh kasus yang kita gunakan, variabel yang kita gunakan adalah jenis kelamin. Nilai dari jenis kelamin yang kita tetapkan ada 2, yakni perempuan atau laki-laki. Oleh karena itu, kita dapat mengisi bagian kondisi setelah syntax case seperti berikut Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 16 Setelah mengisi variabel dan kondisi, kita bisa menuliskan perintah yang akan dijalankan setelah tanda titik dua pada masing-masing syntax case. Dengan demikian, syntax akhir dari struktur Switch-case kita akan terlihat seperti di bawah ini Dari potongan kode di atas, dapat kita lihat adanya syntax break’ di setiap akhir perintah. Fungsi syntax ’break’ tersebut adalah untuk mencegah program menjalankan case selanjutnya apabila program sudah menemukan case yang sesuai dengan kondisinya. Nah, struktur Switch-case yang seperti demikian memungkinkan kamu untuk menambahkan berapa pun pilihan yang kamu miliki. Kamu bisa menambahkan 3 case, 5 case, atau bahkan 10 case. Oleh karena itu, struktur Switch-case ini memang lebih cocok digunakan apabila kamu menyediakan banyak pilihan pada program kamu. Itulah 2 struktur kontrol percabangan yang umum dijumpai di dunia pemrograman. Setelah mempelajari dasar-dasar keduanya, sekarang kamu bisa lebih mendalami struktur kontrol percabangan yang ada deh! Misalnya, setelah ini, kamu bisa mencari tahu fungsi keyword default’ pada struktur Switch-case. Selain itu, kamu juga bisa mencari struktur kontrol percabangan lainnya selain If-else dan Switch-case. Dengan begitu, kamu bisa memiliki lebih banyak pilihan untuk menerapkan percabangan ke dalam program kamu. Semoga artikel dari Coding Studio kali ini bisa membantu kamu untuk lebih memahami algoritma pemilihan algoritma percabangan ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Kamu mau belajar lebih dalam tentang Algoritma ? Ikuti kursus algoritma secara gratis , kamu tinggal klik link berikut Menguasai Fundamental Algoritma dan daftar sekarang juga!
Contohalgoritma percabangan dibedakan sesuai jenisnya, yaitu bersyarat dan tak bersyarat. Jika ingin tahu lebih lanjut, maka kamu bisa cek penjelasan lengkapnya di sini. Contoh Algoritma Percabangan 1 Kondisi dan Lainnya. Mengutip buku Logika & Algoritma untuk Pemula terbitan Graha Ilmu, berikut adalah contoh kasus algoritma percabangan: 1
ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN Disusun Oleh Sakina Mawardah Teknik Informatika Dosen Asep M. Yusuf, UNIVERSITAS NASIONAL PASIM DAFTAR ISI A. Algoritma Percabangan........................................................................................... 1 1. Pengertian Algoritma Percabangan .................................................................. 1 2. Ekspresi Boolean ............................................................................................... 1 3. Algoritma Teks dan Flowchart Percabangan .................................................... 3 4. Percabangan Tersarang .................................................................................... 6 5. Menggunakan Operator Boolean ..................................................................... 8 6. Percabangan 3 Kondisi atau Lebih .................................................................... 10 B. Algoritma Perulangan ............................................................................................. 12 1. Pengertian Algoritma Perulangan..................................................................... 12 2. Perulangan For – Do.......................................................................................... 14 3. Perulangan While – Do ..................................................................................... 17 4. Perulangan Repeat – Until ................................................................................ 19 A. ALGORITMA PERCABANGAN 1. Pengertian Algoritma Percabangan Pada algoritma runtunan telah kita lihat bahwa setiap pernyataan selalu dilakukan bila telah sampai gilirannya. Namun demikian ada kalanya suatu pernyataan atau perintah hanya bisa dilakukan bila memenuhi suatu kondisi atau persyaratan tertentu. Algoritma ini kita sebut dengan algoritma seleksi kondisi atau juga percabangan. Contoh. Misalnya kita ingin menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan genap atau ganjil. Algoritmanya dapat kita jabarkan 1. Mulai 2. Masukkan satu bilangan X 3. jika X habis dibagi dua maka lanjut ke 4. Jika tidak lanjut ke 5 4. tulis X bilangan genap’. Lanjut ke 6. 5. tulis X bilangan ganjil’ 6. Selesai Perhatikan bahwa ada dua kemungkinan perintah yang akan dikerjakan setelah perintah ke-3 dikerjakan. Jika X habis dibagi dua maka selanjutnya perintah ke-4 yang dikerjakan, kemudian melompat ke 6 perintah 5 tidak dikerjakan. Sebaliknya jika X tidak habis dibagi dua perintah selanjutnya melompat ke-5 perintah 4 tidak dikerjakan dan kemudian berakhir pada perintah ke-6. 2. Ekspresi Boolean Ada dua komponen utama dalam ekspresi percabangan yaitu kondisi dan pernyataan. Kondisi adalah syarat dilakukannya sebuah atau sekelompok pernyataan, sedangkan pernyataan dalam konteks ini adalah perintah yang berkaitan dengan suatu kondisi. Contoh umum pernyataan kondisi-pernyataan 1 1. Jika hari hujan, maka saya tidak jadi keluar rumah kondisi 2. pernyataan Jika nilai ujian lebih besar atau sama dengan 60, maka ujian dinyatakan lulus kondisi 1 pernyataan 1 Jika nilai ujian kurang dari 60, maka ujian dinyatakan gagal kondisi 2 pernyataan 2 Sebagaimana contoh sebelumnya dapat dilihat bahwa adakalanya suatu perintah dilakukan jika kondisi yang mempersyaratkannya telah jelas nilai benar salahnya. Dalam hal pemrograman kondisi tersebut harus bisa dinyatakan dalam suatu ekspresi boolean. Ekspresi boolean adalah ekspresi yang hasil ekspresinya bernilai boolean true atau false. Ekspresi Boolean dapat diperoleh dengan menggunakan dua jenis operasi 1. Operasi Boolean. Operasi boolean adalah operasi yang menggunakan operator boolean seperti and, or, not, xor. Contoh operasi relasional 1. z1  x and y 2. z2  a=2 or b=10 3. z3  notx 4. z4  p+2=4 xor q=0 2 2. Operasi Relasional Operasi Perbandingan Operasi relasional adalah operasi yang membandingkan dua buah operan dengan menggunakan operator perbandingan ingat, operator perbandingan =, , , ≥. Contoh operasi relasional 1. z1  x > y 2. z2  a 10 3. z3  x + y = 17 4. z4  p div q B then write A Ekspresi di atas menunjukkan bahwa perintah menulis / menampilkan A dikerjakan hanya jika kondisi A>B bernilai benar. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, tidak ada pernyataan yang dilakukan atau proses langsung keluar dari percabangan endif. Secara flowchart ekspresi itu dapat ditulis seperti berikut. A>B? t y WriteA Perhatikan bahwa pada kotak belah ketupat memiliki dua cabang arus data, yang satu untuk kondisi bernilai benar y, artinya ya, sedang yang lain untuk kondisi bernilai salah t, artinya tidak. Jika kondisi bernilai benar y maka perintah yang dikerjakan adalah writeA. Jika kondisi salah t maka arus data langsung menuju ke bawah tanpa mengerjakan pernyataan apapun. - Dua kondisi if-then-else artinya ada dua kondisi yang menjadi syarat untuk dikerjakannya dua jenis pernyataan. Bentuk umum percabangan dengan dua kondisi if then pernyataan1 else pernyataan2 4 Jika bernilai benar maka pernyataan1 dikerjakan. Sedangkan jika tidak bernilai salah, maka pernyataan yang dikerjakan adalah pernyataan2. Berbeda dengan percabangan satu kondisi, pada percabangan dua kondisi ada dua pernyataan untuk dua keadaan kondisi, yaitu untuk yang bernilai benar dan yang bernilai salah. Contoh algoritma percabangan dua kondisi if A>B then write A else write B Ekspresi di atas sedikit berbeda dengan sebelumnya. Perintah menulis/menampilkan A dikerjakan hanya jika kondisi A>B bernilai benar, sedangkan jika yang terjadi adalah sebaliknya maka pernyataan yang dilakukan adalah menulis B. Secara flowchart pernyataan di atas dapat ditulis sebagai berikut. A>B? Write B Write A 5 Berikut ini adalah beberapa contoh lainnya. a. If x > 0 then ket  bilangan positif’ b. if m = n i  m*n writei c. if bil>=0 then ket  bilangan positif’ else ket  bilangan negatif’ d. if m = n then i  m*n j  m-n else i  m/n j  m+n writei,j 4. Percabangan Tersarang Percabangan tersarang adalah percabangan di dalam percabangan. Banyak sekali bentuknya, namun salah satu contohnya adalah sebagai berikut. If then if then Pernyataan1 else Pernyataan2 else If else Pernyataan3 6 Pernyataan4 Misalnya, buatlah algoritma untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan kelipatan 2 saja, atau kelipatan 5 saja, atau kelipatan 2 dan 5, atau bukan kelipatan 2 dan 5. Bilangan yang dimaksud merupakan input algorritma. t Kondisi1 y Kondisi3 Pernyataan4 Kondisi2 Pernyataan3 Pernyataan2 Pernyataan1 Algoritma Kelipatan2 Kelipatan5 Deklarasi Bil integer Ket string Deskripsi read bil if bil mod 2 = 0 then if bil mod 5 = 0 then Ket  Kelipatan 2 dan Kelipatan 5’ 7 else else Ket  Kelipatan 2 tapi Bukan Kelipatan 5’ if bil mod 5 = 0 then Ket  Bukan Kelipatan 2 tapi Kelipatan 5’ else WriteKet Ket  Bukan Kelipatan 2 atau 5’ 5. Menggunakan Operator Boolean Kita dapat menyederhanakan persoalan percabangan dengan menggunanakan operator boolean and, or, not, dan xor untuk ekspresi boolean yang lebih dari satu. Misalnya, sebuah univeritas memberlakukan yudisium cumlaude untuk mahasiswa yang lulus dengan IPK lebih besar sama dengan dan masa kuliah tidak lebih dari 4 tahun. Bagaimana algoritma penentuan yudisiumnya? Input IPK dan masa kuliah Algoritma yudisium1 Deklarasi IPK, MK real Ket string Deskripsi Read IPK,MK If IPK>= and MK= and MK = and MK= then if MK<=4 then Ket  cum laude’ else Ket  tidak cumlaude’ else Ket  Tidak cumlaude’ write Ket 9 Di sini terlihat algoritmanya menjadi sedikit rumit. Kerumitan bertambah karena kita harus membuat percabangan dalam percabangan percabangan tersarang. Selain itu penulisan Ket’Tidak cumlaude’ harus ditulis dua kali agar tujuan algoritma dapat dicapai. Dengan demikian penggunaan operator logika dalam hal ini jelas menyederhanakan algoritma di atas. 6. Percabangan Tiga Kondisi Atau Lebih Percabangan dengan tiga kondisi atau lebih adalah bentuk pengembangan dari dua bentuk percabangan percabangan yang telah kita bahas sebelumnya. Akan ada banyak sekali variasinya tetapi secara umum ekspresi percabangannya dapat kita tuliskan sebagai berikut. If then Pernyataan1 else if then Pernyataan2 ... else if then Pernyataann else Pernyataann Mula-mula dicek nilai kebenarannya. Jika benar, maka dikerjakan pernyataan1. Jika salah, maka dicek nilai kebenaran . Jika benar, maka dikerjakan pernyataan2. Jika tidak algoritma akan mengecek ke kondisi berikutnya dengan cara yang sama dengan yang sebelumnya. Terakhir, jika semua kondisi bernilai salah, maka pernyataan yang dikerjakan adalah Pernyataann+1. Bentuk flowchartnya dapat dilihat di bawah ini. 10? y aksi1 t y aksi2 t aksin+1<-0 Pada algoritma di atas pernyataan1 akan dikerjakan jika bernilai benar, jika tidak pemeriksan dilanjutkan ke . Jika bernilai benar maka pernyataan2 dikerjakan. Jika tidak, pemeriksaan dilanjutkan pada kondisi-kondisi berikutnya. Pemeriksaan ini terus terhadap semua kondisi yang ada. Jika tidak ada kondisi yang benar maka pernyataan yang dikerjakan adalah pernyataann+1. 11 B. ALGORITMA PENGULANGAN 1. Algoritma Perulangan Ada kalanya untuk menyelesaikan suatu masalah, satu atau beberapa perintah harus dikerjakan beberapa kali. Misalnya anda hendak menampilkan tulisan algoritma sebanyak tiga kali. Maka algoritmanya dapat ditulis 1. Mulai 2. Tulis Algoritma’ 3. Tulis Algoritma’ 4. Tulis Algoritma’ 5. Selesai Sehingga diperoleh keluaran Algoritma Algoritma Algoritma Contoh lain. Anda hendak menghitung suatu bilangan dipangkatkan tiga. Maka algoritmanya dapat dituliskan 1. Mulai 2. Masukkan bilangan X 3. Set nilai Y=1 4. Kalikan X dengan Y, simpan sebagai Y 5. Kalikan X dengan Y, simpan sebagai Y 6. Kalikan X dengan Y, simpan sebagai Y 7. Tulis Y 8. Selesai 12 Atau dalam algoritma standar ditulis Deskripsi ReadX Y1 YX*Y YX*Y YX*Y WriteY Jika input algoritma X adalah 2, maka dengan tabel penyimpanan data Perintah X ReadX 2 Y Y1 1 YX*Y 4 YX*Y 8 YX*Y 16 WriteY Ouput 16 Output yang dihasilkan adalah 16 Cara ini memang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut di atas, tapi sangat tidak efisien dalam penulisannya. Bayangkan kalau pengulangannya dilakukan sebanyak 1000 kali, maka kita harus menulisnya sebanyak seribu kali pula. Tentunya akan sangat merepotkan. Untuk itu kita perlu mengenal satu lagi algoritma dasar yaitu algoritma pengulangan. Dengan algoritma ini kita cukup menuliskan perintahnya sekali untuk pengulangan berapapun banyaknya. 13 Bila mengacu pada bahasa pemrograman Pascal, terdapat tiga ekspresi algoritma untuk pengulangan 1. for-do 2. while-do 3. repeat-until Namun demikian, ketiganya memiliki komponen-komponen pengulangan yang sama yaitu - Kondisi pengulangan Setiap aksi atau kumpulan aksi dikerjakan jika memenuhi kondisi tertentu. Selama kondisi terpenuhi aksi akan terus dikerjakan - Badan pengulangan bagian aksi yang diulang - Nilai awal atau inisialisasi Pemberian nilai satu atau beberapa variabel sebelum pengulangan dilakukan. 2. Pengulangan For-Do Ada 2 macam pengulangan for-do, yaitu for-do menaik dan for-do menurun. Berikut ini adalah bentuk umumnya. For-do menaik For varnilai_awal to nilai_akhir do pernyataan Flowchart for-do menaik Var  ni...nf pernyataan For-do menurun For variabelnilai_awal downto nilai_akhir do Pernyataan 14 Flowchart for-do menurun Var = ni...nf pernyataan Kondisi pengulangan for secara tersirat dapat dilihat pada ni nilai_awal dan nf nilai_akhir; Nilai yang terkandung pada var mula-mula sama dengan nilai_awal, kemudian bertambah berkurang sebanyak satu, kemudian berhenti setelah var lebih besar lebih kecil nilai_akhir. Karakteristik pengulangan for-do - Aksi mula-mula dilakukan saat var=nilai_awal dan terakhir saat var=nilai_akhir. - Var, nilai_awal dan nilai_akhir bertipe bilangan bulat integer - Setiap selesai satu kali pengulangan var berubah +1 for-do menaik atau –1 for-do menurun. - Pengulangan paling sedikit dilakukan sekali, banyaknya pengulangan adalah selisih nilai_awal dan nilai_akhir ditambah 1 Contoh var  3…1 for i1 to 3 do WriteHalo’ Write Halo’ Pada perintah di atas, mula-mula i diberi nilai 1. Kemudian perintah writeHalo’ dikerjakan. Setelah itu i bertambah satu sehingga menjadi 2, dilanjutkan dengan perintah writeHalo’. Proses yang sama diulang lagi hingga i bernilai tiga, perintah write’Halo’ dikerjakan. Setelah itu proses pengulangan berhenti di situ. 15 Dengan demikian outputnya dapat kita nyatakan seperti berikut Halo Halo Halo Kita dapat membuat output yang sama seperti di atas dengan for-do menurun. for i3 downto 1 do WriteHalo’ var  3…1 Write Halo’ Perbedaannya, pada for-do menaik i berubah dari 1 sebanyak +1 dan berhenti setelah lebih dari 3, sedangkan pada for-do menurun, i berubah dari 3 sebanyak –1 hingga akhirnya berhenti saat i kurang dari 1. Coba tentukan bentuk dari algoritma di atas. 16 3. Perulangan While-Do Secara umum algoritma while adalah while do begin pernyataan end sedangkan bentuk flowchartnya t? y loop Aksi Teks algoritma dan flowchart di atas menunjukkan bahwa ada pengecekan kondisi dulu sebelum aksi berikutnya dilakukan. Aksi di bawah kondisi dikerjakan jika kondisinya atau lebih tepatnya nilai boolean kondisi bernilai benar. Jika kondisi bernilai salah maka proses akan melompat’ atau mengerjakan aksi yang berada di luar loop. Contoh soal. Buat algoritma menampilkan deret 2, 4, 6, …, N. N adalah masukan berupa bilangan genap. Algoritma deret Deklarasi N,x integer Deskripsi readN 17 x2 while x<=N do Writex xx+2 begin read N x<-2 t x<=N y write x x<-x+2 End Mula-mula inputkan nilai N, kemudian x diberi nilai 2 proses inisialisasi. Setelah itu x dibandingkan dengan N, jika pernyataan x<=N bernilai benar maka x ditampilkan, lalu x ditambah 2 dan menghasilkan x baru. Setelah itu arus data kembali ke atas untuk menguji apakah pernyataan x<=N bernilai benar. Jika iya, maka proses yang sama dengan sebelumnya dilakukan kembali. Demikian seterusnya hingga pernyataan x<=N bernilai salah. 18 Untuk input N = 8, tabel penyimpanan datanya dapat kita nyatakan sebagai berikut. Perintah Kondisi x ReadN N Output 8 x2 2 Blok pengulangan x<=N Writex / xx+2 output true 2 4 true 4 6 true 6 8 true 8 10 false Jika N adalah 10 maka output algoritma deret 2, 4, 6, 8 4. Perulangan Repeat-Until Secara umum algoritma repeat-until adalah repeat aksi until 19 sedangkan bentuk flowchartnya Aksi loop t y Secara umum teks dan flowchart di atas berarti bahwa aksi tidak dikerjakan lagi jika kondisi bernilai benar. Algoritma while-do dengan repeat-until sebenarnya hampir sama, perbedaannya hanya terletak pada penempatan kondisinya. Pada while-do pengecekan kondisi diletakkan di awal loop, sedangkan pada repeat-until pengecekan kondisi dilakukan di akhir loop. Itu sebabnya pada algoritma while-do aksi bisa jadi tidak dilakukan sama sekali jika sejak awal kondisinya sudah bernilai salah. Sedangkan pada pada repeat-until aksi sekurangkurangnya dilakukan sebanyak satu kali. Perhatikan flowchart 20 .
  • m0khpsspqu.pages.dev/592
  • m0khpsspqu.pages.dev/869
  • m0khpsspqu.pages.dev/177
  • m0khpsspqu.pages.dev/350
  • m0khpsspqu.pages.dev/997
  • m0khpsspqu.pages.dev/884
  • m0khpsspqu.pages.dev/590
  • m0khpsspqu.pages.dev/715
  • m0khpsspqu.pages.dev/476
  • m0khpsspqu.pages.dev/600
  • m0khpsspqu.pages.dev/823
  • m0khpsspqu.pages.dev/320
  • m0khpsspqu.pages.dev/222
  • m0khpsspqu.pages.dev/464
  • m0khpsspqu.pages.dev/757
  • contoh algoritma percabangan dan perulangan